Jurnal VI
Senin, 7 Maret
2016
Selain
digelari Bapa Para Bangsa, Abraham juga digelari Bapa Kaum Beriman. Namun,
pernahkah kita bertanya mengapa Abraham diberi gelar istimewa tersebut? Sepintas,
kita memang tidak dapat menemukan jawaban pasti atas pertanyaan ini dalam Kitab
Suci. Akan tetapi, dengan melihat dan mendalami kisah hidup Abraham,
sebagaimana juga yang termuat dalam Kitab Suci, kita akan sampai pada sebuah
kesimpulan yang justru mengafirmasi pemberian gelar istimewa ini kepada tokoh inspiratif
tersebut.
Dalam
Kitab Suci, kita menemukan bahwa pada masa-masa awal panggilannya, Abraham
telah memperlihatkan kepercayaannya yang begitu besar kepada Tuhan. Ia bahkan rela meninggalkan sanak-saudara dan
negerinya (Ur-Kasdim) untuk pergi ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan
kepadanya, sebuah negeri yang ia sendiri belum tahu pasti di mana keberadaannya.
“Karena
iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan
diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui
tempat yang ia tujui"
(Ibrani 11:8).
Selanjutnya, Tuhan berjanji kepada Abraham untuk
menjadikan ia bapa segala bangsa. Ia akan memiliki keturunan yang banyaknya sama
seperti bintang di langit dan pasir di laut. Jika ditinjau dari segi usia
Abraham dan Sara, istrinya yang sudah sangat tua, janji itu tentu mustahil
terpenuhi. Akan tetapi, karena imannya, Abraham tetap menaruh kepercayaan
kepada Tuhan. "Lalu percayalah
Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
kebenaran" (Kejadian 15:6). Karena itulah, kepada Abraham dan
Sara, Tuhan mengaruniakan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama
Ishak.
Kejadian pasal 22 adalah puncak iman Abraham
kepada Tuhan. Ia harus mengikuti ujian yang paling menentukan dalam hidupnya,
yakni menyerahkan anak semata wayangnya (Ishak) sebagai korban persembahan kepada
Tuhan di gunung Moria. Karena ketakutan dan ketaatannya kepada Tuhan, Abraham
pun rela menyerahkan anak yang dikasihinya itu. Ia bahkan mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan untuk korban bakaran itu dengan sangat baik.
Melihat iman Abraham yang teguh dan kokoh, Tuhan lalu menyatakan kemurahan dan
kasih-Nya dengan menyediakan domba sebagai ganti Ishak.
Perjalanan hidup Abraham yang penuh dengan
tantangan ini jelas menunjukkan cintanya yang begitu besar, bahkan melebihi
segala sesuatu terhadap Tuhan. Upayanya untuk selalu membuktikan cinta dan kesetiaannya
kepada Tuhan itu lantas menjadi dasar pemberian gelar istimewa “Bapa Segala
Bangsa dan Bapa Kaum Beriman” tersebut kepadanya. Atas dasar inilah, Abraham juga
patut menjadi figur identifikasi untuk kita semua, keturunannya.
Komentar
Posting Komentar