Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Pendekatan Poskolonial Spivak

Pendekatan Poskolonial Spivak: Sebuah Upaya Menyuarakan Kepentingan Kaum Subaltern [1] Tak ada yang lebih antusias dalam menyuarakan kepentingan kelompok masyarakat tertentu selain anggota masyarakat yang bersangkutan. Gayatri Chakravorty Spivak adalah seorang berkewarganegaraan India yang begitu semangat memperjuangkan nasib kaum subaltern di negara asalnya itu. Adanya perlakuan diskriminatif terhadap orang- orang yang memiliki posisi sebagai bawahan ( a subordinate position ) atau mereka yang tidak termasuk elit-kolonial, tuan tanah, para petani kaya dan kelas petani menengah ke atas mendorong Spivak untuk mengadakan revolusi paradigma. Melalui karya-karyanya, ia mengupayakan penerapan suatu metode atau pendekatan baru untuk dapat mengenal lebih dalam identitas sesungguhnya dari kaum yang dipandang sebagai subaltern. Inilah pokok bahasan utama yang hendak dikemukakan dalam artikel sederhana ini, tanpa harus mengurangi atau mengesampingkan unsur-unsur penting terkait biogra...

Gereja: Sakramen Kerahiman dan Belas Kasih Allah

Gereja: Sakramen Kerahiman dan Belas Kasih Allah [1] Dunia memang tak pernah lepas dari cengkraman kejahatan. Kemelaratan, ketidakadilan, dan kekerasan terjadi di mana-mana sehingga menampilkan dunia yang berwajah garang bak monster. Dalam kancah internasional, kita dapat menyaksikan tindakan-tindakan brutal (seperti pembunuhan dan terorisme) yang dilakukan, misalnya oleh kelompok militan ekstremis Wahhabi, Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS). Dalam level nasional, hal yang serupa pun terjadi. Ledakan bom di jln. MH Thamrin, tepat di depan gedung Sarinah, pada awal tahun 2016 yang lalu menjadi bukti tak terbantahkan. Terorisme tentu hanyalah bagian terkecil dari kejahatan dunia. Namun, fakta ini telah memperlihatkan dengan sangat jelas matinya iman dan tumpulnya nurani kebanyakan masyarakat dunia. Pada 13 November 1980, Paus Yohanes Paulus II menerbitkan sebuah ensiklik berjudul “ Dives In Misericordia ” (Kaya dalam Kerahiman). Dalam ensiklik tersebut, Santo Yohanes Paulus II ...

Ritual Keagamaan

RITUAL KEAGAMAAN Karena begitu terobsesi oleh budaya dan tradisi, Peter Owen-Jones, seorang pendeta Anglikan dari Inggris, meninggalkan komunitas gerejanya , yaitu kehidupannya yang lama, untuk membenamkan diri dalam dan berhadapan dengan praktik-praktik ritual teraneh di dunia . Praktik-praktik ritual teraneh itu, ia temukan juga di Asia, terutama di beberapa negara seperti Indonesia (Sulawesi, Tana Toraja), Filipina (Manila), Vietnam, Korea Selatan, dan di Australia (Sydney). Dalam petualangan ritualnya , Jones telah mengikuti berbagai ritual yang memiliki bentuk-bentuk menakjubkan. Ia juga menjumpai budaya dan perilaku yang sangat berbeda, terkadang aneh, mengejutkan, menjijikan, dan bahkan berbahaya. Dengan mengalami dan mengambil bagian dalam setiap upacara yang diikutinya itu , Jones merasa sangat ditantang untuk sampai pada ujung batas kewajaran dan merasakan kekuatan misterius dari ritual-ritual tersebut . Dinamika perjumpaan Jones dengan berbagai budaya yang memi...